dapat diasumsikan bahwa seorang penyandang disabilitas Yunani Kuno diperlakuan oleh masyarakat dengan cara sama yang kita lakukan saat ini,” kata Robert Garland, seorang Profesor Klasik di Universitas Colgate. Menurutnya, kehidupan para penyandang disabilitas dalam sejarah Yunani Kuno sangatlah menyedihkan. Lantas pertanyaannya adalah, bagaimana mereka yang berhasil bertahan hidup menjalani kehidupan mereka? Penyandang Disabilitas dalam Sejarah Yunani Kuno Agaknya tidak ada simpati khusus dari masyarakat Yunani Kuno untuk para penyandang disabilitas. Namun, katakanlah jika seseorang buta, mereka akan diberitahu bahwa mereka dikaruniai kemampuan lebih, seperti Tiresias atau Homer. “Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang kondisi fisik orang Yunani kuno, sebagian besar dari mereka menderita kebutaan dan ketulian yang tidak dapat diatasi dengan alat bantu dengar dan lensa korektif,” jelas Robert. Jika seseorang mengalami kebutaan sebagian, ia hanya akan meraba-raba dunia. Ia akan menghabiskan hari-hari mereka dalam keheningan yang gelap. Kemudian, Robert menjabarkan, ada budak-budak yang menjadi lumpuh. Akan tetapi tidak banyak yang terdengar mengenai nasib mereka, “namun kita juga harus memikirkan mereka.” Sangat jelas bahwa mereka akan sangat bergantung pada kebaikan hati para majikan atau nyonya mereka. Boleh jadi, beberapa majikan akan mencampakan seorang budak yang menyandang disabilitas. Dalam sejarah Yunani kuno, seorang budak yang menderita disabilitas akan menjadi beban ekonomi bagi rumah tangga, karena sumber daya yang ada pada saat itu sangat terbatas. Beberapa majikan akan membenarkan tindakan mereka dengan mengatakan bahwa “lebih baik membiarkan budak-budak seperti itu mati.” Ada kategori lain yang jarang sekali didengar, yaitu veteran perang. Robert menjelaskan, ada sedikit uang tunjangan veteran bagi warga Athena yang dapat membuktikan bahwa mereka disabilitas. Meskipun demikian, “tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka yang disabilitas secara massal diurus oleh negara,” terang Robert. Kemungkinan para veteran perang Yunani Kuno yang menyandang disabilitas dihormati dengan cara yang berbeda. Misalnya, memberikan mereka tempat duduk khusus di teater Dionysus. “Tetapi tidak ada yang menunjukkan bahwa mereka diperlakukan sebagai kelompok khusus. Anak Yunani Kuno Penyintas Disabilitas Terakhir, kita sampai pada mereka yang terlahir dengan kondisi tidak sempurna. Karena kekurangan gizi dan penyakit. “Tidak diragukan lagi,” sebut Robert, “jumlah anak-anak Yunani Kuno yang baru lahir [dengan kondisi] disabilitas jauh lebih tinggi daripada yang terlihat di Barat saat ini.” Jumlah mereka yang bertahan hidup hingga dewasa jauh lebih rendah daripada saat ini. Menurut sejarah Yunani kuno, Orang-orang percaya, bahwa tidak ada gunanya membesarkan seorang anak yang tidak dapat menjalani kehidupan secara mandiri. Public Domain/ Wikimedia Commons Warga sipil Romawi memeriksa Dua Belas Meja setelah pertama kali diterapkan. Sebuah aturan hukum Romawi dari sekitar pertengahan abad ke-5 SM yang disebut 'Hukum Dua Belas Meja' memiliki pernyataan "bunuhlah anak yang cacat dengan cepat". Menurut Robert, ada kemungkinan besar bahwa ketentuan serupa juga berlaku untuk anak Yunani penyandang disabilitas. Sebuah hukum yang dikenal sebagai 'Mencegah Pembesaran Anak Disabilitas' direkomendasikan oleh Aristoteles untuk disahkan. Perlu diketahui dalam sejarah Yunani kuno, bahwa anak-anak Sparta diperiksa oleh para tetua pada saat lahir dan jika ditemukan cacat, mereka akan ditinggalkan di hutan. “Mereka pasti akan dimakan oleh hewan dan burung.” Hesiod, penyair epik yang hidup sekitar awal abad ke-7 SM, mencatat kepercayaan bahwa jika seorang anak terlahir cacat, itu menandakan kemarahan atau niat buruk dewa. Ada kemungkinan besar bahwa jika seorang anak terlahir dalam kondisi disabilitas dan berhasil bertahan hidup, ia akan diperlakukan sebagai warga negara kelas dua. Ia bahkan tidak akan diizinkan untuk memasuki bait suci, apalagi melayani sebagai pendeta atau pendeta wanita. Hanya orang yang sempurna secara fisik yang dapat melayani para dewa. Ada juga bukti dalam sejarah Yunani kuno yang menunjukkan bahwa orang Yunani yang difabel secara fisik akan menjadi kambing hitam–disebut pharmakos–pada masa krisis. Ini berarti mereka diasingkan dari kota dan dikutuk secara ritual. Bagaimana Para Disabilitas Bertahan Lantas, bagaimana para penyandang disabilitas Yunani Kuno dapat bertahan hidup? Albert menerangkan, ada tiga alternatif. “Mereka dapat melakukan tugas-tugas tanpa harus memiliki tubuh yang sempurna.” Seorang lumpuh dapat menjadi pandai besi, pembuat perhiasan, pelukis atau pembuat tembikar. Seorang buta dapat menjadi penyair, pemusik, atau peramal. Atau bahkan mereka dapat mengambil keuntungan dari kelainan bentuk mereka dengan berpura-pura menjadi orang bodoh. Penulis satir Romawi, Lucian, mengatakan bahwa orang lumpuh, kurcaci, dan wanita gemuk tampil sebagai penghibur di pesta-pesta minuman keras. Ada cukup banyak bukti yang mendukung hal ini. Sisi negatifnya adalah mereka harus menghadapi banyak pelecehan, namun itu adalah sesuatu yang harus mereka hadapi. “Jadi tidak ada salahnya jika mereka dibayar cukup untuk mendapatkan penghidupan yang layak,” jelas Robert. Opsi terakhirnya adalah dengan mengemis atau meminta welas dari kerabat. Namun tetap saja, kondisi mereka sangat rentan. Bahkan sekalipun mendapat perlindungan dari keluarga mereka, akan selalu ada orang yang membenci. Bukan hanya karena penampilan fisik mereka, tetapi juga kekhawatiran bahwa mereka adalah bukti ketidaksukaan ilahi yang hidup di antara mereka. Menurut Robert, kisah manusiawi tentang para penyandang disabilitas dalam sejarah Yunani kuno diperparah oleh pengabaian dalam setiap sejarah sosial. “Dan bahkan agama pun tidak melakukan apa pun untuk meringankan penderitaan mereka. Sebaliknya, hal itu justru memperburuk keadaan mereka,” pungkas Robert. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Dewadewi dalam Mitologi Yunani juga disebut rentan terhadap kelemahan dan nafsu manusia. Beberapa nama dewa-dewi Olimpus pun cukup terkenal dalam berbagai kisah, seperti Zeus, Poseidon, Apollo, Aphrodite, Hera, dan Athena. Kisah awal Mitologi Yunani. Mitologi Yunani diyakini telah ada sejak masa awal dunia dengan kemunculan Dewa Primordial.
Ilustrasi dewa dewi yunani. Foto pixabayDaftar isiNama Dewa Dewi Yunani1. Zeus2. Poseidon3. Hades4. Hestia5. Hera6. Hermes7. Aphrodite8. Athena9. Apollo10. Artemis11. Demeter12. HephaestusSejak dulu, negeri Yunani dikenal sebagai tempat lahirnya kisah-kisah mitologi. Di negeri ini, terdapat nama dewa dan dewi yang bertugas untuk mengatur alam buku Mengenal Dunia Perjanjian Baru karya Dr. Jonar 2019, dewa dewi Yunani begitu dipuja dan diagungkan oleh umat manusia. Sebagian besar dari mereka percaya bahwa dengan memuja dewa berarti manusia akan mendapatkan berkah darinya. Setiap dewa dan dewi memiliki peran yang berbeda. Sebut saja dewa Zeus yang bertugas menjaga tahta di Olympus, Poseidon yang bertugas mengawasi seluruh lapisan perairan di bumi, dan lain banyaknya dewa dan dewi di Yunani, negeri ini sampai dijuluki sebagai negeri “Sejuta Dewa”. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang nama dewa dewi Yunani selengkapnya untuk Anda. Nama Dewa Dewi YunaniDirangkum dari buku Kumpulan Mitologi dan Legenda Yunani & Romawi karya Barens 2010 dan sumber lain, berikut penjelasan tentang nama dewa dewi Yunani selengkapnya yang bisa Anda dewa dewi yunani. Foto pixabay1. ZeusZeus bertugas sebagai dewa hujan dan dewa langit. Ia merupakan pemimpin Olympus yang digambarkan dengan sosok yang gagah. Zeus memiliki tongkat elang di bahunya dan tongkat petir di PoseidonPoseidon adalah dewa yang bertugas mengawasi laut dan seluruh wilayah perairan di muka bumi. Ia cenderung lebih kuat dibandingkan dewa lainnya. Poseidon memiliki tongkat trisula yang selalu ia bawa ke mana saja. 3. HadesMengutip situs History, Hades adalah dewa kematian yang menjaga neraka dan alam kubur. Di Romawi, Hades dikenal dengan nama Pluto atau Plouton. Karakternya sangat keras, sehingga ia digambarkan bersama anjing berkepala tiga bernama HestiaBerbeda dengan dewa sebelumnya, hestia tidak memegang peran apapun dalam mitologi Yunani. Ia dikenal sebagai dewa yang melindungi rumah, keluarga, dan dewi perapian. Hestia adalah saudara dekat dari dewa HeraHera adalah istri zeus yang berperan sebagai dewi pernikahan. Dalam mitologi Yunani, Hera dikenal memiliki karakter yang pengertian. Oleh karena itu, ia ditugaskan untuk menjadi pelindung setia bagi para dewa dewi yunani. Foto pixabay6. HermesHermes dikenal sebagai dewa pembawa pesan. Ia memiliki sejumlah peran di alam semesta, di antaranya menguasai perdagangan, menjelajah, dan menjadi perantara antara dewa dan AphroditeOrang Yunani menganggap Aphrodite sebagai dewi kecantikan. Sesuai dengan perannya, Aphrodite dianugerahi dengan paras dan sifat yang cantik. Dalam mitologi Romawi, Aphrodite dikenal juga dengan nama AthenaAthena adalah dewi kebijaksanaan. Ia ikut berperan dalam bidang kerajinan tangan, puisi, dan seni. Athena digambarkan sebagai dewi yang kuat. Hal ini terlihat dari atributnya, di mana ia selalu mengenakan helm dan membawa ApolloApollo merupakan anak dari Jupiter dan Titan. Ia memiliki banyak peran dalam mitologi Yunani, di antaranya bertindak sebagai dewi matahari, musik, dan ilmu pengetahuan. Dalam menjalankan perannya, ia dibantu oleh ArtemisDewi Artemis dikenal juga dengan sebutan dewi Diana. Ia memiliki peran sebagai dewi pemburuan, hutan, dan hewan liar. Seumur hidupnya, Artemis bersumpah untuk tidak menikah dan menjadi seorang DemeterDewi Demeter memiliki peran penting di alam semesta. Ia merupakan dewi panen dan kesuburan. Di Yunani, ada banyak sekali kuil-kuil Demeter yang diperuntukkan untuk HephaestusHephaestus adalah dewa api. Ia ikut berperan dalam setiap peristiwa kebakaran dan gunung meletus yang terjadi di muka bumi. Hephatestus menciptakan petir Zeus, helm Athena, dan berbagai senjata lain dari dewa dewi dewa Yunani yang paling kuat?Siapa dewa Yunani yang memiliki tongkat trisula?Siapa nama dewi kesuburan? Tidakhanya itu, Yunani Kuno juga sangat mempengaruhi peradaban Romawi Kuno. Letak geografis kepulauan utama Yunani terletak di bagian selatan Semenanjung Balkan. Pulau Kreta menjadi pulau terbesar dengan posisi yang sangat strategis di Yunani. Tidak hanya itu, Pulau Kreta juga menjembatani antara budaya Asia, Afrika, serta Eropa. alkohol sebenarnya tentang budaya. Ini adalah fenomena sosial yang meresap di jantung banyak masyarakat. “Alkohol melambangkan sejarah dan identitas mereka,” tutur Colin J Campbell dilansir dari laman The Collector. Tidak terkecuali dalam budaya Romawi kuno. Kompleksitas hubungan orang Romawi dengan alkohol dapat menunjukkan wawasan budaya yang menarik. Alkohol bisa menjadi simbol kekuasaan, agama, hingga moralitas. Adopsi kebiasaan minum dari budaya Yunani kuno Pendekatan Romawi Kuno terhadap alkohol dipengaruhi oleh budaya Fenisia dan Yunani. Perilaku minum bangsa Romawi dalam banyak hal mirip dengan orang Yunani. Berasal dari simposium Yunani, elit Romawi berkumpul untuk minum di rumah-rumah pribadi dan ruang perjamuan. Anggur adalah minuman pilihan di jantung budaya Romwia kuno. Sider dan minuman fermentasi juga sering dikonsumsi setelah anggur. Anggur adalah minuman 'beradab' dan menjadi pusat cara hidup Romawi. Minuman lain di luar anggur dianggap tidak bersifat Romawi dan dapat membawa konotasi biadab. Pesta anggur dan perjamuan disukai para elit Romawi Pada akhir Republik, perjamuan Romawi dan pesta minum menjadi masalah besar. Dalam perjamuan makan mewah, orang kaya berbaring karena mabuk. Di sini, para elit menunjukkan kekuatan dan kekayaan mereka melalui anggur, makanan, dan hiburan. Tidak jarang, seorang pembawa acara magister bibendi mengatur campuran anggur serta mengarahkan tamu dalam bersulang. Ia juga menyediakan hiburan serta acara, seperti lelucon, kompetisi, dan permainan minum, menggunakan dadu dan uang. Di kalangan elit, anggur disajikan dari mangkuk hias besar, kendi, dan cangkir. Minum anggur mentah Merum dengan kekuatan penuh adalah tidak sopan. “Ini sebagai tanda peminum sejati atau seseorang yang tidak beradab,” tambah Campbell. Praktik minum Romawi kuno sangat keras. Beberapa orang Romawi memaksakan muntah dalam mangkuk khusus untuk meringankan isi perut mereka. Setelah itu, mereka akan lanjut minum lagi. Meluasnya budaya minum anggur di semua kelas sosial Akhirnya, ketika kekaisaran menjadi kaya, semua orang dari berbagai kelas sosial pun mulai minum alkohol. Dari tentara, petani, dan bahkan budak. Anggur adalah minuman yang dapat ditemukan di mana-mana saat itu. Tentara Romawi menggunakan minuman berbahan dasar anggur yang disebut posca. Posca menjadi minuman penting bagi legiun. Semacam campuran anggur dan cuka murah, dicampur dengan air dan rempah-rempah. Bagi petani, posca menyegarkan dan meningkatkan energi. Trajans Column Tentara Romawi menggunakan minuman berbahan dasar anggur yang disebut posca. Kedai minuman pun menjadi ciri masyarakat Romawi. Tempat ini sering disebutkan dalam catatan sejarah. Juga, ditemukan di situs-situs seperti Pompei dan Herculaneum. Meski tempat seperti ini banyak ditemukan di Romawi kuno, kedai minuman memiliki pamor buruk. Para penulis Romawi dengan angkuh menggambarkan tempat ini sebagai sarang kejahatan. Ini adalah tempat di mana orang Romawi yang tidak mandi, pergi untuk makan, minum dan berjudi. Anggur melambangkan kekuasaan, prestise, dan kekayaan Perjamuan dan pesta minum adalah komponen kekuatan politik. Menjadi seorang publik figur pemimpin negara penting untuk mampu mempertahankan status dan pengaruhnya. Karena itu, mereka harus memiliki jaringan. Tapi hati-hati, jaringan itu bisa mengangkat atau bahkan menghancurkan karier politik seseorang. Beberapa orang Romawi kuno berhutang besar pada anggur mahal dan hiburan. “Mungkin terdengar gila, tapi hiburan membangun modal politik, dan di Romawi kuno, itu sama bagusnya dengan emas,” Campbell menambahkan. Anggur juga merupakan komoditas prestise di luar Romawi. Anggur mewakili komponen utama dari kekuatan 'lunak' budaya Romawi kuno. Sama seperti orang Inggris yang memperkenalkan teh dan kriket, orang Romawi juga memperkenalkan anggur. Banyak bukti menunjukkan bahwa elit Spanyol, Galia, dan Inggris sangat menyukai anggur Latin. Praktik minum dalam budaya mereka menunjukkan upaya untuk meniru cara hidup Romawi. Anggur penting dalam pemerintahan dan politik. Pada pertengahan abad ke-4 Sebelum Masehi, kekurangan anggur menyebabkan kekerasan selama prefektur Orfitus. Jadi, menjaga agar anggur tetap mengalir di Romawi jelas merupakan komponen penting dari pemerintahan. Minum alkohol dan moralitas Minum dan moralitas sering diperdebatkan sepanjang sejarah alkohol. Orang Romawi ingin menunjukkan pengendalian diri dan ketenangan. Bagi sebagian orang, kekayaan dan kekaisaran dapat mengikis nilai-nilai tersebut. Maka kerakusan pun dihindari. Misalnya, Cato the Elder yang dipuji karena menjalankan kebajikan Romawi kuno. Ia minum anggur yang sama dengan budak rumah tangganya. Tindakannya ini menunjukkan martabat moral, pengendalian diri, dan kekuatan karakter. Di abad ke-3 Sebelum Masehi, perilaku boros para elit memprihatikan masyarakat Romawi. Misalnya Politisi Lucius Lucullus menghabiskan banyak uang untuk jamuan makan, hiburan, dan minum. Cara seseorang mengonsumsi alkohol menunjukkan karakternya. Orang-orang seperti Pompeius terkenal karena ketenangannya. Sedangkan Cataline yang terkenal jahat digambarkan sebagai orang yang putus asa, sarat dengan minuman dan hutang. Cicero menyerang Marc Anthony sebagai pemabuk yang menenggak anggur dari fajar hingga senja. “Sangat brutal untuk ukuran zaman itu,” tulis Campbell. Kebiasaan minum para kaisar bahkan diteliti. Augustus terkenal sebagai peminum yang sederhana, meskipun Tiberius menyukai anggur sejak awal masa militernya. Claudius menyukai snifter dan akan memaksakan dirinya untuk muntah dengan bulu untuk minum lebih banyak. Nero, seorang peminum sejati, 'tidak pernah terlalu sakit untuk menolak secangkir anggur'. Bagaimana dengan wanita Romawi yang suka minum anggur? Ini mengkhawatirkan orang Romawi patriarkal. Hukum Republik awal melarang wanita untuk minum alkohol. Di masa itu, seorang wanita bahkan bisa dibunuh oleh suaminya karena minum tanpa izin. Plinius bahkan menuliskan kisah di mana perempuan dihukum, dibatasi, atau dedenda jika ketahuan mengonsumsi alkohol. Melindungi perempuan dari anggur sama pentingnya dengan melindungi kehormatan keluarga. Dan ini harus dilakukan oleh Pater Familias atau laki-laki kepala rumah tangga. Alkohol, aspek penting praktik keagamaan dan pengobatan Alkohol merupakan pusat dari upacara dan perayaan keagamaan. Penyembahan dewa anggur Romawi kuno Bacchus menyebabkan masalah nyata pada tahun 186 Sebelum Masehi. Ini menimbulkan kepanikan moral di antara orang Romawi kuno. Perayaan melibatkan tarian liar di malam hari, minuman keras, dan perilaku seksual yang tak terhindarkan. Bahkan para wanita pun boleh ikut serta. Baca Juga Minum Sedikit Alkohol Bermanfaat Bagi Jantung Ternyata Tidak Benar Baca Juga Bak Pisau Bermata Dua, Makanan dan Alkohol Hancurkan Kekaisaran Mongol Baca Juga Batu Bergambar Penis Romawi Kuno Ditemukan di Dekat Tembok Hadrian Baca Juga Kebutuhan Sehari-hari, Barang Mewah dan Eksotis Dijual di Pasar Romawi Melibatkan anggur dan wanita, kultus ini menjadi tantangan moral bagi nilai-nilai Romawi yang konservatif. Festival keagamaan lainnya menempatkan alkohol sebagai pusat praktik. Di antaranya, festival Bona Dea Dewi yang Baik adalah perayaan minum-minum yang terkenal buruk. Festival musim dingin Saturnalia juga melibatkan minuman keras. Itu adalah saat di mana para budak memiliki kesempatan untuk dilayani oleh tuan mereka. Dalam pengobatan, anggur penting bagi orang Romawi kuno. Tabib Galen menggunakan anggur untuk mendisinfeksi luka para gladiator. Galen dan Celsus merekomendasikan anggur sebagai pembunuh rasa sakit yang efektif. Anggur Romawi juga bermanfaat sebagai obat pencahar, pencernaan dan manfaat restoratif, seperti anggur dari Surrentum dan anggur Falernian. Kompleksitas hubungan orang Romawi dengan alkohol sangat menarik. Alkohol bisa dianggap tidak bermoral, tapi di sisi lain bisa menyembuhkan. Ini tergantung dari sisi mana kita melihatnya. PROMOTED CONTENT Video PilihanKepercayaan yang dianut oleh bangsa Romawi awalnya berbeda dengan bangsa Yunani. Mereka memang menganggap bahwa ada kekuatan besar di luar kemampuan manusia yang bisa mengatur alam, tetapi tidak diwujudkan dalam bentuk periode awal, bangsa Romawi tidak menampilkan wujud dewa-dewa mereka seperti yang dilakukan oleh bangsa Yunani. Tetapi walau demikian mereka tetap membangun kuil-kuil untuk para dewa, serta memberikan persembahan berupa hasil panen dan sesaji lainnya. Mereka pun melakukan upacara pembakaran dupa sebagai bagian dari ritual di dalam berjalannya waktu, bangsa Romawi mulai membangun tradisi keagamaan mereka yang banyak mendapat pengaruh dari negeri lain disekitarnya. Pengaruh terbesar datang dari bangsa Yunani dan bangsa Etruska, yang akhirnya membentuk pola pemikiran masyarakat Romawi mengenai perlambangan para pengaruh tradisi keagamaan di Romawi semakin kuat, mereka mulai mengenal tiga dewa yang memiliki posisi lebih tinggi dibandingkan dewa lainnya, yaitu Jupiter, Juno, dan Minerva. Ketiga dewa utama itu dikenal juga dengan sebutan “Capitoline Triad”.Jika masyarakat Yunani percaya bahwa Zeus adalah dewa tertinggi mereka, maka bangsa Romawi menganggap Jupiter merupakan dewa yang setara dengan Zeus. Jupiter dipercaya sebagai dewa langit yang menguasai halilintar, menurunkan hujan, dan kesuburan sawah dan ladang. Jupiter juga diyakini sebagai dewa keadilan dan legenda yang tersebar di masyarakat Romawi, Jupiter membagi daerah kekuasaannya dengan dua saudaranya, yaitu Neptunus dan Pluto. Neptunus diberi tugas untuk menjaga lautan, sementara Pluto ditugaskan untuk menguasai dunia bawah, atau dunia Jupiter, Juno dipercaya oleh masyarakat Romawi sebagai dewa pernikahan dan kelahiran yang melindungi kaum wanita. Kedudukan Juno sama seperti Hera pada mitologi Yunani. Keduanya sama-sama menikahi dewa terkuat yang menguasai jagat, Juno bersama Jupiter, sementara Hera bersama di sini bahwa pengaruh kebudayaan Yunani terhadap masyarakat Romawi sangat kental, seperti yang terjadi pada penempatan posisi dewa mereka yang memiliki banyak Septianingrum, Anisa. 2017. Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua. Yogyakarta SocialityFoto
Berikutini adalah kunci jawaban TTS untuk pertanyaan dewa dunia mitologi - Kunci TTS Toggle Menu Kunci TTS. Jawaban TTS; Tebak Kata; Rumah para dewa dimana Thor dan Odin berasal (kisah dalam Marvel) HADES: Raja dari para dewa dalam Mitologi Romawi: YAKSA: Makhluk dalam mitologi Hindu, setengah manusia, setengah dewa: NilaiJawabanSoal/Petunjuk NEKTAR Minuman Para Dewa Yunani PLUTO Dewa para penjahat bagi bangsa Romawi ZEUS Dewa tertinggi dalam mitologi Yunani YUPITER Pemimpin para dewa dalam mitologi Romawi JUPITER Raja dari para dewa dalam Mitologi Romawi HERMES Pembawa pesan para dewa yang merupakan putra Zeus dalam mitologi Romawi APOLLO Dewa yunani KAYANGAN Tahta para dewa MARS Dewa Perang bangsa Romawi AGNI Dewa Api Yunani ARES Dewa perang dalam mitologi Yunani POSEIDON Dewa laut dalam mitologi Yunani ATHENA Nama dewa di yunani YUNANI Negeri para dewa URANUS Dewa langit dan merupakan putra sekaligus suami Gaia dalam mitologi Yunani ARTEMIS Nama dewa mitologi yunani DIONISUS Nama dewa kesuburan Yunani AMOR Dewa asmara dalam mitologi Yunani EROS Dewa cinta dan nafsu birahi dalam mitologi Yunani MEDUSA Nama dewa di mitologi yunani PARAHYANGAN Tempat bersemayam para dewa dewi LHASA Kota para Dewa di Atap Dunia ASGARD Rumah para dewa dimana Thor dan Odin berasal kisah dalam Marvel HADES Dewa dunia bawah dalam mitologi Yunani NEPTUNUS Dewa penguasa lautan bagi bangsa Romawi